Misteri bahtera kapal nabi Nuh AS.
Menurut kumpulan penyelidik tersebut, specimen yang mereka ambil
memiliki usia karbon 4.800 tahun, dan agak tepat dengan timeline yang
telah digambarkan dalam sejarah.
Menurut sejarah sekitar 4.800 tahun yang lalu, banjir besar berlaku di
Bumi. dan menenggelamkan hampir separuh daratan dimuka bumi. Sebelum
bencana mahadahsyat tersebut terjadi, Nabi Nuh nabi tiga agama, Islam,
Kristian, dan Yahudi, telah diberi wahyu untuk membuat sebuah kapal
besar demi menyelamatkan umat manusia dan makhluk Bumi lainnya.
Untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut, sekumpulan pengkaji dari
China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries
International' selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa bahtera legenda
tersebut. Jika apa yang diperkatakan mereka benar, para peneliti
Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.
September 1960
1. Awal Penemuan
Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 meter)
Kemudian, awal tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentera Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang dijangka perahu Nabi Nuh (The Noah’s Ark)
2. Gambar-gambar yang diambil pada tahun 1999-2000
Sesi pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tahun 1999-2000 tentang jangkaan adanya kapal di Gunung Ararat yang tertutup salji.
4. Kapal Nabi Nuh di atas Gunung Ararat.
5. Tapak Kapal Nabi Nuh sebelum dibersihkan
6. Pengukuran di Atas Tapak Bekas Kapal Nabi Nuh
8.Gambaran suasana Kejadian
Dimana dalam tahun 1300 BC (Sebelum Masihi) terjadinya banjir yang besar. Lihat perbandingan ukuran Kapal Nabi Nuh dengan Pesawat Modern Jumbo 747.
Penelitian ini yang kemudian dilanjutkan oleh kelompok peneliti dari China dan Turki untuk membuktikan bahwa tapak tersebut memang merupakan sebuah kapal yang telah menjadi legenda dan adalah benar-benar berada di atas Gunung Ararat seperti yang telah dikatakan oleh Ron Wyatt sebelumnya.
Kumpulan yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferens yang diadakan pada 26 April 2010 yang lalu.
Kepada media yang hadir sewaktu itu, mereka juga mempamerkan specimen fosil kapal yang dikatakan Kapal Nuh, seperti tali, paku, dan pecahan kayu.
Seperti yang dijelaskan para penyelidik, tali dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tali juga digunakan untuk mengikat haiwan-haiwan yang diselamatkan dari banjir besar , begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga kawanan haiwan-haiwan.
Penemuan besar ini jadi pelengkap untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan tapak ini ke UNESCO agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian Kapal Nuh.
Cuaca yang sangat sejuk pada ketinggian 4.000 meter itu diyakini oleh para penyelidik dapat menjaga keadaan Kapal Nuh selama ribuan tahun.
Jika apa yang mereka temukan itu adalah benar sebuah bahtera yang pernah menjadi legenda dalam sejarah manusia, bukankah hal ini telah membuktikan kepada kita manusia bahwa pada zaman dahulu pernah terjadi bencana air banjir mahadasyhat yang menenggelamkan seisi bumi...?
Tanpa Nabi Nuh yang menyelamatkan haiwan-haiwan tersebut korang rasa masih adakah haiwan sampai sekarang yang kita masih dapat lihat pada masa ini
Sumber : http://taotauajer.blogspot.com/2011/11/pembongkaran-penemuan-bahtera-nabi-nuh.html
23:10 | | 0 Comments
5 Negara yang Mengeruk Keuntungan dari Negara Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil sumber daya alam
seharusnya dengan kekayaan ini Indonesia mampu mensejahterakan rakyatnya
namun nyatanya sampai saat ini Indonesia masih jauh dari kata
sejahtera.
Karena ketidak mampuan Indonesia mengolah hasil
kekayaan alam yang sangat kaya membuat perusahaan dari luar negri yang
sudah menguasai teknologi canggih masuk ke Indonesia dan mengolah hasil
sumberdaya alam yang ada di Indonesia, namun kekayaan alam yang ada di
Indonesia ternyata hanya menguntungkan negara negara asal perusahaan
tersebut.
Nah berikut ini ada beberapa negara yang menikmati hasil
kekayaan Indonesia kamu mau tahu negara mana saja itu ? Simak berikut
ini:
1. Amerika Serikat
Di bidang tambang dan pengelolaan blok migas, Amerika Serikat merupakan salah satu pemain utama di Indonesia.
Selain Freeport, masih ada Newmont, perusahaan asal Colorado, Amerika, yang mengelola beberapa tambang emas dan tembaga di kawasan NTT dan NTB. Tahun lalu, setoran perusahaan ke pemerintah mencapai Rp 689 miliar, sudah mencakup semua pajak, dari keuntungan total mereka. Jika dari NTT saja, pada 2012 pendapatan Newmont mencapai USD 4,17 juta.
Belum lagi sederet operator migas yang rata-rata kelas kakap sebagai mitra pemerintah menggelola blok migas. Chevron, memiliki jatah menggarap tiga blok, dan memproduksi 35 persen migas Indonesia.
Disusul ConocoPhilips yang mengelola enam blok migas. Perusahaan yang telah 40 tahun beroperasi di Indonesia ini merupakan produsen migas terbesar ketiga di Tanah Air. Lalu, tentu saja ExxonMobil yang bersama Pertamina menemukan sumber minyak 1,4 miliar barel dan gas 8,14 miliar kaki kubik di Cepu, Jawa Tengah.
Negeri Tirai Bambu sangat aktif mencari sumber energi non-migas dari negara lain, termasuk Indonesia. Salah satu investasi besar mereka di Tanah Air adalah bidang batu bara. Selain itu, SDA seperti nikel dan bauksit juga diincar perusahaan-perusahaan China.
Perusahaan tambang skala menengah dan besar China bergerak di seluruh wilayah. Mulai dari Pacitan, Jawa Timur, sampai Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara. Salah satu perusahaan besar adalah PT Heng Fung Mining Indonesia yang berinvestasi di bidang nikel, di Halmahera, Maluku, dengan target produksi bisa mencapai 200 juta ton.
PetroChina, perusahaan migas pelat merah China juga mengelola beberapa blok. Salah satu yang baru ini tersorot adalah 14 blok di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang disegel pemerintah setempat karena persoalan CSR.
3. Inggris
British Petroleum (BP) adalah operator lama sektor migas di Indonesia. Mengelola blok gas Tangguh di Papua, lewat anak perusahaan BP Berau, investasi terbaru perusahaan asal Inggris itu di blok tersebut mencapai USD 12,1 miliar.
BP mengelola Blok Tangguh Train III, dengan 60 persen jatah mereka dapat diekspor ke Asia Pasifik, sementara 40 persen disalurkan ke Indonesia.
Pasokan gas yang dibutuhkan PLN juga akan disalurkan oleh BP. Kerja sama strategis tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) pasokan gas alam cair untuk pembangkit milik PLN sebesar 230 mmscfd.
Perusahaan dan investor lain asal Inggris saat ini sedang mengincar sektor sumber daya alam strategis lainnya. Khususnya di bidang industri ramah lingkungan.
4. Prancis
Perusahaan migas asal Negeri Anggur, Total, sudah bermitra cukup lama dengan pemerintah Indonesia.
Total E&P Indonesie mengelola blok migas Mahakam, Kalimantan Timur. Total bekerjasama dengan Inpex Corp dalam mengelola blok Mahakam. Total mengendalikan 50 persen saham di blok tersebut dan Inpex sisanya.
Pada 2008, Total mengajukan proposal untuk memperpanjang kontrak karena ingin melakukan investasi lebih lanjut. Total memproyeksikan Blok Mahakam pada 2013 memberikan pendapatan US$ 8,92 miliar.
Selain Total, perusahaan Prancis lain, Eramet, berinvestasi di kawasan timur Indonesia. Eramet beroperasi di Indonesia melalui kepemilikan saham pada PT Weda Bay Nickel di bawah konsorsium Strand Mineralindo.
Investasi proyek pengolahan dan pemurnian (smelter) bahan tambang di Halmahera Utara, Maluku tersebut mencapai US$ 5 miliar (Rp 50 triliun) dengan kapasitas 3 juta ton per tahun.
5. Kanada
Canadian International Development Agency (CIDA) mengembangkan 12 proyek di Sulawesi saja, semuanya berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam.
Sheritt International dan Vale juga membuka tambang di Indonesia. Khusus Vale, investasi di Sulawesi Tengah mencapai USD 2 miliar.
Melalui Nico Resources yang menjadi perpanjangan tangan perusahaan migas Calgary asal Kanada, kini ada 20 blok yang dikelola, pengelola blok terluas di Indonesia.
Sumber : http://www.unikgaul.com/2013/06/5-negara-yang-mengeruk-keuntungan-dari.html
19:04 | | 1 Comments